Sabtu, 07 Oktober 2017

OBAT (AYU WANDAL)

OBAT

Pengertian Obat Secara Umum
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua mahluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit.

Pengertian Obat Secara Khusus
  1. Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk,tablet,pil,kapsul,supositori,cairan,salep,atau bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang ditetapkan pemerintah.
  2. Obat paten, yaitu obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat yang diberi kuasa dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
  3. Obat baru yaitu oba-obat yang berisi zat, baik yang berkhasiat maupun tidak berkasiat maupun tidak berkasiat seperti lapisan pengisi,pelarut,pembantu atau komponem lain yang belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.
  4. Obat asli yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah indonesia,diolah secara sederahana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisioanal.
Gambar terkait

Menurut Bentuk Sediaan Obat 
   1. Bentuk padat Contohnya Serbuk, Tablet, Pil, Kapsul, Supositoria.
   2. Bentuk setengah Padat contohnya salep, krim, pasta, cerata, gel, salep mata.
   3. Bentuk cair/larutan contohnya potio, sirop, eliksir, obat tetes, dan lotio.
   4. bentuk gas contohnya inhalasi / spray / aerosol.

Prosedur pemberian obat oral(AWL)

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT ORAL

Gambar terkait


A.    Prosedur
Persiapan:
Pasien dan keluarga :
·        Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian obat
Alat-alat :
·        Obat-obatan yang akan diberikan
·        Mangkok atau sendok obat atau pipet
·        Daftar pemberian obat
·        Air minum (air putih) dan -bila perlu- sedotan
·        Perlak dan alasnya, bila perlu.
·        Penggerus obat, bila perlu.
Lingkungan : perhatikan privasi pasien
Perawat      : mencuci tangan

Cara penyimpanan obat (Ayu wanda Lestari)

PENYIMPANAN OBAT

Hasil gambar untuk Gambar penyimpanan obat
Masa penyimpanan  semua jenis obat mempunyai batas waktu, karena lambat laun obat akan terurai secara kimiawi akibat pengaruh cahaya, udara dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan berkurang. Tanda2 kerusakan obat kadangkala tampak dengan jelas, misalnya bila larutan bening menjadi keruh dan bila warna suatu krim berubah tidak seperti awalnya ataupun berjamur. Akan tetapi dalam proses rusaknya obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk dan baunya obat tidak berubah, namun kadar zat aktifnya sudah banyak berkurang, atau terurai dengan membentuk zat-zat beracun. berkurangnya zat aktif hanya dapat ditetapkan dengan analisa di laboratorium. Menurut aturan nternasional, kadar obat aktif dalam suatu sediaan diperbolehkan menurun sampai maksimal 10%, lebih dari 10% dianggap terlalu banyak dan obat harus dibuang.

Aturan penyimpanan
Guna memperlambat penguraian, maka semua obat sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya. Dan hendaknya di suatu tempat yang tidak bisa dicapai oleh anak2, agar jangan dikira sebagai permen berhubung bentuk dan warnanya kerapkali sangat menarik. Obat-obat tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada bungkusbya, mis. insulin.

Artikel sejarah Farmasi

ARTIKEL TENTANG JURUSAN FARMASI


Hasil gambar untuk gambar tentang farmasi Hasil gambar untuk gambar tentang farmasi

Farmasi dalam bahasa Inggris adalah pharmacy, bahasa Yunani adalah pharmacon, yang mempunyai arti obat. Farmasi merupakan salah satu bidang ilmu profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan, ilmu fisika dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi sangat luas termasuk penelitian, pembuatan, peracikan, penyediaan sediaan obat, pengujian, serta pelayanan informasi obat atau berhubungan dengan layanan terhadap pasien di antaranya layanan kefarmasian. Sejak masa Hipocrates ( 460-370 SM ) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Saat itu seorang “Dokter” yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang Apoteker yang menyiapkan obat. Semakin berkembangnya ilmu kesehatan masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.

Sejarah Perkembangan Farmasi : 
  1. Claudius Galen ( 200 - 129 SM ) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi. 
  2. Hippocrates ( 459 - 370 SM ) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan. 
  3.  Ibnu Sina ( 980 - 1037 ) telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik. 
  4.  Paracelsus ( 1541 - 1493 SM ) berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang sudah diketahui zat aktifnya 
  5. Johann Jakob Wepfer ( 1620 - 1695 ) berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment”. Ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji – coba secara klinik pada manusia. 
  6.  Institut Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim ( 1820 - 1879 ) di Universitas Dorpat ( Estonia ). Selanjutnya Oswald Schiedeberg ( 1838 - 1921 ) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer ( 1852 – 1921 ) di Scotlandia, J. Langley ( 1852 – 1925 ) di Inggris dan P. Ehrlich ( 1854 - 1915 ) di Jerman. Pendidikan farmasi berkembang seiring dengan pola perkembangan teknologi agar mampu menghasilkan produk obat yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan kebutuhan, dampak revolusi industri merambah dunia farmasi dengan timbulnya industri-industri obat, sehingga terpisahlah kegiatan farmasi di bidang industri obat dan di bidang penyedia atau peracik obat. Dalam hal ini keahlian kefarmasian jauh lebih dibutuhkan di sebuah industri farmasi dari pada apotek. Dapat dikatakan bahwa farmasi identik dengan teknologi pembuatan obat. dilihat dari sisi pendidikan Farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum merupakan bidang tersendiri melainkan termasuk dalam bidang MIPA ( Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ) yang merupakan kelompok ilmu murni ( basic science ) dan buku Pharmaceutical handbook menyatakan bahwa farmasi merupakan bidang yang menyangkut semua aspek obat, meliputi : isolasi atau sintesis, pembuatan, pengendalian, distribusi dan penggunaan. Di Inggris, sejak tahun 1962, dimulai suatu era baru dalam pendidikan farmasi, karena pendidikan farmasi yang semula menjadi bagian dari MIPA, berubah menjadi suatu bidang yang berdiri sendiri secara utuh berkembang ke arah “patient oriented”, memuculkan berkembangnya Clinical Pharmacy ( Farmasi klinik ). Di USA telah disadari sejak tahun 1963 bahwa masyarakat dan profesional lain memerlukan informasi obat yang seharusnya datang dari para apoteker. Temuan tahun 1975 mengungkapkan pernyataan para dokter bahwa apoteker merupakan informasi obat yang “parah”, tidak mampu memenuhi kebutuhan para dokter akan informasi obat. Apoteker yang berkualits dinilai amat jarang atau langka, bahkan dikatakan bahwa dibandingkan dengan apoteker, medical representatif dari industri farmasi justru lebih merupakan sumber informasi obat bagi para dokter. Perkembangan terakhir adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical Care” yang membawa para praktisi maupun para “profesor” ke arah “wilayah” pasien. Secara global terlihat perubahan arus positif farmasi menuju ke arah akarnya semula yaitu sebagai mitra dokter dalam pelayanan pada pasien. Apoteker diharapkan setidak-tidaknya mampu menjadi sumber informasi obat baik bagi masyarakat maupun profesi kesehatan lain baik di rumah sakit, di apotek, puskesmas atau dimanapun apoteker berada.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Senin, 02 Oktober 2017

manfaat daun sembung atau daun capo



Manfaat Daun Sembung Untuk Maag Dan Cara Mengkonsumsinya


Manfaat Daun Sembung Untuk Maag
Kebanyak penderita maag akan mengkonsumsi obat warung atau apotik tanpa resep dokter untuk meringankan gejala maag pada saat menyerang, namun tahukah anda bahwa kebiasaan tersebut tidaklah baik, mengapa ?Karena obat maag yang dijual bebas dipasaran hanya bersifat meredakan gejala tidak mengobati penyakit hingga akar-akarnya. Dengan begitu maka penyakit maag yang anda derita akan kambuh di kemudian hari.Dan secara tidak sadar akan malah membiarkan penyakit yang anda derita untuk berkembang menjadi kronis. Padahal maag yang sudah kronis bisa berbahaya.
Nah, alangakah lebih baik jika pada saat penyakit maag yang anda derita menyerang atau untuk mencegah penyakit maag yang anda derita kambuh anda mengkonsumsi beberapa makanan atau minuam yang memiliki khasiat dan manfaat mengatasi penyakit maag.Ada beberapa makanan atau bahan alami yang memiliki khasiat dan manfaat mampu mengatasi maag seperti : Air kelapa mudapisang kepoktepung sagugula arenhingga daun sembung yang akan kami bahas saat ini.

Manfaat Daun Sembung Untuk Maag Dan Cara Mengkonsumsinya

Daun sembung merupakan salah satu tanaman semak yang biasa tumbuh liar sehingga bisa ditemukan dimana saja seperti sawah, kebuh hingga pekarangan rumah.Tumbuhan sembung memiliki bentuk daun panjang dan bergerigi dengan tesktur halus dan berbulu. Sementara itu bagian bawahnya memiliki permukaan halus dan berbulu.Daun sembuh dipercayai mampu mengobati berbagai penyakit sehingga bisa dijadikan sebagai obat tradisional.Hal tersebut karena daun sembung terbukti memiliki kandungan senyawa berupa : myristin, minyak atsiri, asam palmitin, limonene, glikosida, pirokatechin, borneol, cineole, flavanoldan juga tanin.Semua kandungan senyawa dalam daun sembung tersebut terbukti mampu melawan serangan beberapa penyakit yang menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh.Salah satu khasiat dan manfaat daun sembung adalah mampu mengatasi penyakit asam lambung ( maag ) sehingga sangat baik dikonsumsi oleh anda penderita maag.
Hal tersebut karena kandungan flavanol dalam daun sembuh memiliki sifat nti bakteri, zat anti inflamasi, dan anti trombotik, yang baik untuk menjaga dan mengobati penyakit maag anda.Daun sembung juga terbukti efektif mampu menurunkan dan mejaga kadar asam lambung agar tetap seimbangan sehingga sangat baik dikonsumsi oleh anda penderita asam lambung.Bagi penderita maag konsumsi daun sembung secara rutin dapat membantu meringankan dan menyembuhkan penyakit maag yang anda derita sehingga layak anda coba,

Cara Mengkonsumsi Daun Sembung Untuk Maag

Bagi anda penderita maag yang ingin mencoba mengkonsumsi daun sembuh maka berikut ini adalah cara mengkonsumsinya yakni :
  • Sediakan akar sembung sebanyak 30 gram,
  • Sediakan juga 60 gram daun gandarusa,
  • Cuci bersih kedua bahan tersebut,
  • Rebus dengan air sebanyak tiga gelas,
  • Biarkan sampai sisa air rebusan hanya satu gelas.
  • Saring dan ambil air hasil rebusan.
  • Konsumsi sebelum sarapan
  • Konsumsi air rebusan daun sembung secara rutin hingga gejala penyakit maag yang anda derita benar-bener hilang.Demikianlah infromasi tentang manfaat daun sembung untuk maag ini semoga bermanfaat dan bisa menjawab rasa ingin tahu anda.